Arsip Bulanan: September 2010

Pada Satu Gerimis ( bag. 11 )

Sore ini hujan, sore terakhir di kota ini. aku tidak berharap apa apa. ” kamu di sini???” tanya seseorang saat baru saja aku memutuskan duduk di bangku satu kafe terdekat. Dan ajaib!! dia radit, raditku radit yang sudah 2 tahun … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

Pada Satu Gerimis ( bag. 10 )

” Cinta boleh, tapi jangan berlebihan, jangan sampai bikin kamu mandeg seperti ini. ” ibu mengapa kau harus tahu semua jerit hati anakmu ini?! bisikku dalam hati. ” tapi ya sudahlah, ibu percaya kamu bisa menyelesaikan masalahmu dengan perasaanmu itu, … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

Pada Satu Gerimis ( bag. 9 )

Tidak mudah melupakanmu, terlebih tidak sedikit kenangan tentang kita. sebenarnya aku berharap radit menghubungiku, memberi penjelasan atau… sekedar bertanya kabar. sayangnya tidak… hari hari berjalan begitu hampa. telah banyak yang datang dan pergi, berharap bisa melupakan sosok tercinta. namun nyatanya … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

cinta punya kita

Masih ada bataskah yang kau ragu??? sehingga mencuramkan jurang pisah diantara kita??? sedang kau tahu rinduku telah beradu dengan kalutku kau tahu jejakku semakin terpenjara oleh jeruji keinginanku… batas apalagi yang mengganggumu… sedang telah terbangun satu jembatan takdir yang kumohonkan … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

Pada Satu Gerimis ( bag. 8 )

Harus berapa lama aku menunggu gerimis, harus berapa lama aku menungu kebersamaan dengan orang tercintaku. aku selalu menjadi ragu aku selalu ingin pergi saja dari perasaan ini, aku merasa bodoh. pasti dia tidak menganggapku apa apa, nyatanya dia suka datang … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

Hari yang usang untuk jiwa yang….

Pagi mulai beranjak siang namun matahari masih belum sedia tampil memberi semarak hari. Semangat menjadi 2x lebih kendur -hehhehee- membuat mata rasanya 2x lebih berat juga. membuka sms yang semalam terlewat karena ketiduran ada 3 sms eh 5 sms dari … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

Pada Satu Gerimis ( bag. 7 )

Radit menemani ku duduk. menemaniku ngobrol, merekomendasikan menu yang lain ketika aku selesai menyantap satu makanan. aku rela berlama lama di sini rasanya. ngobrol banyak hal dan kadang diselingi candaan. semua terasa menyenangkan. Kami makin dekat, banyak hal dilakukan bersama … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

Pada Satu Gerimis ( bag. 6 )

YES! hari ini hujan, segera ku bersihkan meja kerjaku, sepertinya waktu sudah tidak mau menunggu lagi. Hujan menjadi salah satu momen penting dalam hari hariku kini. karena setelah perjumpaan kala hujan bersama Radit, hujan seakan enggan turun dan raditpun raib … Baca lebih lanjut

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar